“Duh Capek !”


“Sampai ketemu besok !” kata Maureen padaku. Aku hanya senyum dan melambaikan tangan. Aku pulang ke rumah dengan gembira.

 Tapi ketika aku melihat buku penghubungku, aku tersentak kaget. Besok Hiking !!!. Hiking nya akan ke Tanah Merah dan ke Sungai. Aku paling sebal dengan Hiking karena capek dan banyak badanku yang terkena gores. Kalau tidak ikut, nanti tidak ada nilai. Ya udah, aku ikutan Hiking deh!.

 Pagi jam 7 : 15, aku terburu buru membereskan baju dan melahap sandwichku. Aku pergi ke sekolah dan baris di depan kelas. Untung Bu Nisa belum datang jadi aku tidak dicatat gara gara terlambat. Siap Hiking ! kata Pak Dali menyemangati. Siap ! kata Murid 4 Salvia. 4 Salvia memang kelasku.

Murid 4 Salvia masuk ke kelas dan bersiap membawa tas dan peralatan lainnya. Bersama Arlyn aku memakai sepatu berbarengan. Aku memang teman terdekat Arlyn, tapi aku juga berteman dengan yang lain. Priit! Priit! peluit Pak Egi berbunyi, tanda untuk membentuk barisan Hiking.

 Lalu aku mengikuti jalan Pak Egi. Meskipun tanjakan aku tetap mengikutinya. 30 menit kemudian. Duh Capek ! itu kata kata yang belum pernah kuucapkan, akhirnya sekarang waktunya mengucapkan Duh Capek !. Aku sekarang berada di Tanah Merah. Memang semuanya tanah, tapi permainannya seru dan menantang.

 Setelah 30 menit lelah bermain, aku pergi ke sungai. Memang lumayan dekat, tapi jalanannya berlubang !. Aku hampir saja teriak karena aku terdorong oleh Dea dan Maira.

 Lalu aku melihat sungai yang tidak bisa kubayangkan. Tempatnya agak kotor, banyak sampah, lalu airnya berwarna cokelat. Aku bermain disana sepuas puas nya. 15 menit kemudian, aku memakan bekalku yang sangat banyak. Lalu kembali pulang dengan wajah “Duh Capek !”